Ajaran Moderatisme Beragama pada Tradisi Ngunjeng Tandhe

Abstract

Konsep moderasi agama dalam sejumlah kajian keilmuan selama ini dijabarkan diantaranya berupa cinta kasih antar sesama, harmoni, keseimbangan, keadilan, dan potensi moderasi lainnya. Kerukunan umat beragama di kabupaten Sumenep sudah sejak lama terjalin. Hubungan baik antar pemeluk agama yang satu dengan lainnya erat dan kuat. Bahkan kedekatan keeratan tersebut berefek terhadap kesadaran masyarakat Madura untuk luwes dalam mengawinkan kebudyaan dan praktik agama. Salah satunya, masyarakat di kabupaten Sumenep memadukan budya lokal dalam miniature praktik yang sarat dengan ajaran agama Islam. Seperti kebiasaan ngunjeng tandhe’ pada hari pernikahan. Adapun fokus penelitian ini adalah : pertama, sejak kapan kebiasan tandhe’ menjadi bagian integeral dari praktik ajaran beragama masyarakat kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur. Kedua, Apa yang melatarbelakangi masyarakat di Kabupaten Sumenep ngunjeng tandhe’ sebagai hiburan dalam walimatu al-Ursy? Ketiga, seperti apa wujud ajaran pendidikan antiradikalisme pada budaya ngunjeng tandhe’ dan pertautan agama Islam dengan budaya lokal kabupaten Sumenep? Keempat, apa dampak positif pergelutan agama dengan budaya lokal terhadap kehidupan beragama masyarakat dalam konteks masyarakat lokal kabupaten Sumenep Madura? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Objek yang diteliti adalah tradisi ngunjeng tandhe’ yang dilaksanakan sejumlah warga di kabupaten Sumenep Madura. Penulis mengumpulkan data melalui studi dokumentasi, interview dan observasi. Data yang dikumpulkan penulis analisis secara baik dan sistematis.