Etika Pendidikan Islam Berbasis Moderasi Beragama di Era Digital

Abstract

Pendidikan di masa pandemi covid-19 menghadirkan serangkaian tantangan dan tuntutan secara etis di ruang online. Aktivitas online semakin merasuki kehidupan praktis di semua lini kehidupan manusia. Indikasi peningkatan aktivitas ini menunjukkan peningkatan signifikan, meskipun demikian para ahli teknologi digital mengakui bahwa efek yang tepat dari teknologi yang muncul di masa depan tidak pasti dan tetap tidak diketahui. Ruang informasi yang semakin terbuka juga menghadirkan fanatisme pendapat pada masing-masing kelompok dan golongan sehingga menghadirkan perdebatan yang seringkali mengabaikan etika. Perilaku beragama pun terpengaruh melalui komunikasi online yang menembus batas lokalitas budaya dan agama, sehingga dibutuhkan filter pengetahuan dan etik berbasis moderasi untuk mengontrol hal tersebut. Urgensi moderasi beragama sebagai kontrol etik adalah untuk menjamin kerukunan dan kesatuan sebuah bangsa di tengah keragaman yang semakin tampak di era digital. Sehingga pendidikan yang diarahkan pada penanaman perilaku kebajikan di dunia maya memberikan peluang terbaik dalam menciptakan kosakata moral yang dapat membimbing masyarakat menuju kehidupan yang baik di abad ke-21. Tujuan artikel ini adalah menawarkan garis besar dari model pendidikan Islam yang didasarkan pada teori neo-Aristotelian. Sebuah tawaran berbasis etika yang menggambarkan bagaimana kualitas moderasi beragama dapat dikembangkan melalui pendidikan moral.