Santri Kreatif di Daerah Rawan Konflik: Studi Peran dan Pemahaman Santri Terhadap Nilai Toleransi dan Pluralitas Agama di Desa Sidomulyo Pronojiwo Lumajang

Abstract

Tulisan ini hadir untuk menggambarkan pola yang dilakukan oleh alumni pesantren yang berada di daerah rawan konflik agama. Dalam beberapa kasus, alumni-alumni pesantren mampu menemukan solusi atas konflik agama tersebut. Kreatifitas alumni pesantrenlah yang membuat kondisi harmoni agama dapat dilakukan dengan nalar dan pemahaman yang didapat saat di pesantren. Sebagaimana diketahui, pesantren di Indonesia selain mengajarkan kemandirian dan kesederahaan santri, juga diajarkan nilai-nilai Ukhuwah Wathaniyah dan Basyariyah. Dalam konteks ini pula, terdapat kecocokan antara pola harmonisasi konflik agama di India dengan yang dilakukan oleh alumni pesantren di daerah rawan konflik agama. Misalnya dengan melakukan hubungan asosiasi melalui organisasi, atau hubungan everyday forms forms of engagement, yakni dengan melakukan kerjasama bidang ekonomi dan budaya, yang kesemuanya dibangun di atas nilai ukhuwah wathaniyah dan basyariyah. Hal yang sama dilakukan di desa Sidomulyo Kecamatan Pronojiwo Lumajang. Daerah yang memiliki 4 agama dan terdapat harmoni yang cukup tinggi antar pemeluk agama, sekalipun pernah terjadi konflik agama di tahun 1965 dan tahun 2000. Di desa tersebut para santri dapat memainkan peran sebagai katalisator dan agen perubahan sosial masyarakat