PERAN KELOMPOK SADAR WISATA DALAM PENGEMBANGAN KAMPUNG BUAH DI DESA NGETOS KEC. NGETOS PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

Abstract

Abstrak: Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) merupakan sekumpulan orang yang peduli terhadap wisata di lingkungannya. Kelompok ini hadir karena keprihatinan melihat lingkungan yang memiliki potensi ekonomi yang luar biasa namun tidak berkembang. Pokdarwis Desa Ngetos hadir karena keluhan petani rambutan dengan murahnya harga saat panen meskipun kualitas buahnya sangat baik, ditambah lagi buah rambutan hanya berbuah sekali dalam setahun. Atas alasan itulah pokdarwis membangun kampung buah, untuk meningkatkan ekonomi petani rambutan dan warga sekitar dengan membangun sebuah area yang kemudian dinamakan Wisata Kampung Buah. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Jenis pendekatan studi kasus adalah jenis pendekatan yang digunakan untuk menyelidiki dan memahami sebuah kejadian dengan mengumpulkan berbagai macam informasi yang kemudian diolah untuk mendapatkan sebuah solusi. Lokasi penelitian dilakukan di daerah Dusun Dukuh Kedung Jeru Desa Ngetos Kecamatan Ngetos Kabupaten Nganjuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dalam mengembangkan wisata kampung buah di Desa Ngetos mampu menciptakan lingkungan dan suasana yang kondusif dalam pariwisata, memberikan pelatihan kepada masyarakat dan mewujudkan sapta pesona di masyarakat sekitar wisata. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) juga mampu menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam melakukan kerjasama dengan petani dan desa yang diwakili oleh BUMDES, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Kata Kunci: Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis); Wisata Kampung Buah   Abstract: The Tourism Awareness Group (Pokdarwis) is a group of people who care about tourism in their environment. This group is present because of concern to see an environment that has tremendous economic potential but is not developing. The Pokdarwis of Ngetos village was present because of the complaints of Rambutan farmers with the low price at harvest even though the quality of the fruit was very good, plus the rambutan fruit only bears fruit once a year. For that reason, Pokdarwis built a fruit village, to improve the economy of Rambutan farmers and local residents by building an area which was later called Fruit Village Tourism. This type of research is qualitative with a case study approach.This type of case study approach is the type of approach used to investigate and understand an event by collecting various kinds of information which is then processed to obtain a solution. The location of the research was carried out in the hamlet of Dukuh Kedung Jeru, Ngetos village, Ngetos sub-district, Nganjuk district. The results showed that: The Tourism Awareness Group (Pokdarwis) in developing fruit village tourism in Ngetos Village was able to create a conducive environment and atmosphere in tourism, provide training to the community and realize Sapta Pesona in the community around the tour. The Tourism Awareness Group (Pokdarwis) is also able to apply sharia principles in cooperating with farmers and villages represented by BUMDES, so that no party feels disadvantaged. Keywords: The Tourism Awareness Group (Pokdarwis); Fruit Village Tourism.