Studi Kasus Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Gender di Madrasah Ibtidaiyah
Abstract
Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran tematik integratif berbasis gender di Madrasah Ibtidaiyah Semarang. Instrumen penelitian ini menggunakan wawancara dan dokumentasi. Teknik datanya menggunakan model Miles and Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru mengintegrasikan pendidikan berbasis gender melalui pilihan tema yang tepat dan refleksi terhadap peran dan tanggungjawab laki-laki dan perempuan dalam kehidupan keluarga dan lingkungan sekitarnya. Selain itu, Sekolah juga telah mengkampanyekan slogan berbasis gender dan menyedediakan sarana dan prasarana yang ramah gender, seperti penyediaan kamar mandi untuk laki-laki dan perempuan. Namun demikian, belum ada kebijakan dan kurikulum yang diberikan oleh sekolah untuk meningkatkan pemahaman gender kepada guru. Hasil penelitian memberikan saran untuk memperluas sosialisasi standar dan nilai-nilai sekolah ramah gender serta implikasinya dalam pembelajaran tematik integratif yang dilaksanakan oleh pendidik dan stakeholders lainnya.In English: This article aims to determine the implementation of gender-based integrative thematic learning at Madrasah Ibtidaiyah Semarang. The research instrument uses interviews and documentation. The data technique uses the Miles and Huberman model. The results show that teachers integrate gender-based education through choosing the right theme and reflecting on the roles and responsibilities of men and women in family life and the surrounding environment. In addition, the school has campaigned for a gender-based slogan and provided gender-friendly facilities and infrastructure, such as the provision of bathrooms for boys and girls. However, there are no policies and curricula provided by schools to improve gender understanding for teachers. The study results suggest expanding the socialization of gender-friendly school standards and values and their implications in integrative thematic learning by educators and other stakeholders.