Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi model pemberdayaan ekonomi perempuan di Baitut Tamkin NTB melalui skema pinjaman qardhul hasan. Dalam pandangan Baitut Tamkin, uang merupakan media untuk memberdayakan bukan sebagai alat penghasil keuntungan semata, sebab peningkatan ekonomi masyarakat menjadi prioritas utama dibandingkan dengan income lembaga. Perpaduan antara uang sebagai alat dan qardhul hasan sebagai media pemberdayaan menciptakan spektrum baru pada lembaga keuangan mikro Islam dengan tujuan pengentasan kemiskinan berdasarkan nilai-nilai keislaman. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Pendekatan ini digunakan untuk mendapatkan data empirik yang berhubungan dengan pertumbuhan nilai sosial-ekonomi masyarakat. Hasil tulisan ini menunjukkan bahwa pola pemberdayaan yang diterapkan oleh Baitut Tamkin secara signifikan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi perempuan yang berkesinambungan, menumbuhkan rasa sadar untuk saling tolong-menolong, dan membangun komunitas perempuan yang paham akan bahaya rente serta menolak segala bentuk tawaran pinjaman ribawi.