Analisis Faktor Kesulitan Belajar Bahasa Arab pada Siswa Tunanetra di MAN 2 Sleman

Abstract

This study aims to determine the difficulty factors experienced by blind students in learning Arabic and the efforts that must be made to address these difficulties in MAN 2 Sleman Yogyakarta. The existence of this research is expected to be able to provide additional new knowledge to all parties involved in learning Arabic. The results showed that the learning process of Arabic blind students in MAN 2 Sleman Yogyakarta, in general, was the same as learning in madrasas in general. The factors of Arabic language learning difficulties experienced by blind students in MAN 2 Sleman, namely, First: Linguistic difficulties include sound (phonological), meaning (semantic), sentence structure (syntax), and difficulty in writing Arabic using braille letters. Second: Non-Linguistic Difficulties: Lack of motivation, lack of teacher understanding of braille, lack of innovation in learning methods, and difficulties due to minimal facilities. Efforts are being made to overcome these difficulties, namely, Madrasas: providing facilities, such as books or dictionaries based on braille, braille printers. Teachers: innovating learning methods to make it more interesting for students to learn blind. Blind students: more communicative to the teacher and adaptive to the learning environment in the classroom. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor kesulitan yang dialami siswa tunanetra dalam belajar bahasa Arab  dan upaya yang harus dilakukan untuk mengtasi kesulitan-kesulitan tersebut di MAN 2 Sleman Yogyakarta. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan baru kepada semua pihak yang berkecimbung dalam pembelajaran bahasa Arab. Hasil penelitian  menunjukan bahwa proses pembelajaran bahasa Arab siswa tunanetra di MAN 2 Sleman Yogyakarta secara umum sama seperti pembelajaran di madrasah pada umumnya. Adapun faktor kesulitan belajar bahasa Arab  yang dialami siswa tunanetra di MAN 2 Sleman yaitu, Pertama: Kesulitan Linguistik mencakup tata bunyi (fonologi), arti (semantik), tata kalimat (sintaksis), dan kesulitan dalam menulis Arab menggunakan huruf braille. Kedua: Kesulitan Non-Linguistik : Kurangnya motivasi, kurangnya pemahaman guru tentang huruf braille , kurangnya inovasi dalam metode pembelajaran, dan kesulitan karena fasilitas yang masih minim. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut yaitu, Pihak madrasah: menyediakan fasilitas, seperti buku atau kamus berbasis braille, printer braille. Guru: melakukan inovasi metode pembelajaran agar lebih menarik minat belajar siswa tunanetra. Siswa tunanetra: lebih komunikatif kepada guru dan adaptif terhadap lingkungan pembelajaran di kelas. Kata Kunci: Analisis Faktor Kesulitan, Belajar Bahasa Arab, Tunanetra