Penerapan Permainan Kebetok dalam Pembelajaran Matematika untuk Siswa Sekolah Dasar Katolik Waibreno

Abstract

Ide tentang etnomatematika berkaitan dengan matematika dan budaya. Sebagai salah satu warisan budaya yang melekat pada kehidupan keseharian siswa. Permainan tradisional dapat dijadikan sebagai media untuk mengajarkan konsep-konsep operasi hitung sederhana kepada siswa. Aktivitas siswa selama bermain akan memberikan ruang bagi anak untuk membuat kontak dengan bunyi-bunyi, simbol-simbol, dan pengertian-pengertian berkaitan dengan bilangan yang akan meningkatkan kemampuan sense of number miliknya. Rancangan suatu kegiatan pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk belajar matematika berbasiskan budaya lokal bermediakan permainan tradisional. Dari permainan tradisional seperti kebetok dapat di terapakan oleh guru dalam proses intuisi matematika siswa dalam aturan dan kesepakatan selama proses permainan. Ciri khas dari permainan ini adalah nilai dari kedua tim selalu bertambah dan bisa dihitung berdasarkan matematis . Artikel ini bertujuan untuk menganalisi pemikiran-pemikiran matematis yang terkandung di dalam permainan tradisional (kebetok) untuk siswa di Desa Baya, Flores-NTT.  Kriteria permainan kebetok adalah pada nilai yang diperolah dari kedua tim yang bergantung pada aturan kesepakatan sebelum permainan dimulai.  Analisis dilakukan dengan menggunakan metode etnografi terhadap jenis permainan kebetok. Data dikumpulkan menggunakan teknik wawancara dengan beberapa guru dan siswa kelas 3 SDK Waibreno dan survey langsung. Hasil analisis menunjukkan bahwa kebetok dapat digunakan guru untuk membantu siswa belajar operasi penjumlahan dan perkalian karena dalam permainan tersebut, nilai kedua tim terus bertambah dan nilai yang diperoleh juga dari kelipatan penjumlahan sehingga bisa digunakan konsep perkalian.