Penerapan Permainan Kebetok dalam Pembelajaran Matematika untuk Siswa Sekolah Dasar Katolik Waibreno

Authors

  • Maria Reginalis Lipat universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
  • Maria Mardiana Tukan Sekolah Dasar Katolik Waibreno

DOI:

https://doi.org/10.59632/leibniz.v1i2.98

Keywords:

Etnomatematika, Kabetok, Permainan Tradisional, Intuisi Matematika.

Abstract

Ide tentang etnomatematika berkaitan dengan matematika dan budaya. Sebagai salah satu warisan budaya yang melekat pada kehidupan keseharian siswa. Permainan tradisional dapat dijadikan sebagai media untuk mengajarkan konsep-konsep operasi hitung sederhana kepada siswa. Aktivitas siswa selama bermain akan memberikan ruang bagi anak untuk membuat kontak dengan bunyi-bunyi, simbol-simbol, dan pengertian-pengertian berkaitan dengan bilangan yang akan meningkatkan kemampuan sense of number miliknya. Rancangan suatu kegiatan pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk belajar matematika berbasiskan budaya lokal bermediakan permainan tradisional. Dari permainan tradisional seperti kebetok dapat di terapakan oleh guru dalam proses intuisi matematika siswa dalam aturan dan kesepakatan selama proses permainan. Ciri khas dari permainan ini adalah nilai dari kedua tim selalu bertambah dan bisa dihitung berdasarkan matematis . Artikel ini bertujuan untuk menganalisi pemikiran-pemikiran matematis yang terkandung di dalam permainan tradisional (kebetok) untuk siswa di Desa Baya, Flores-NTT.  Kriteria permainan kebetok adalah pada nilai yang diperolah dari kedua tim yang bergantung pada aturan kesepakatan sebelum permainan dimulai.  Analisis dilakukan dengan menggunakan metode etnografi terhadap jenis permainan kebetok. Data dikumpulkan menggunakan teknik wawancara dengan beberapa guru dan siswa kelas 3 SDK Waibreno dan survey langsung. Hasil analisis menunjukkan bahwa kebetok dapat digunakan guru untuk membantu siswa belajar operasi penjumlahan dan perkalian karena dalam permainan tersebut, nilai kedua tim terus bertambah dan nilai yang diperoleh juga dari kelipatan penjumlahan sehingga bisa digunakan konsep perkalian.

References

Andriani, T. 2012. Permainan Tradisional Dalam Membentuk Karakter Anak Usia Dini (Jurnal Sosial Budaya, Vol. 9 No. 1 halaman 3)

Online:https://media.neliti.com/media/publications/40427-ID permainantradisional-dalam-membentuk-karakter-anak-usia-dini.pdf (Diunduh pada 16 November 2020)

Braton, B. 1996. Ethnomathematics: Exploring Cultural Diversity In Mathematics. University Of Auckland, Auckland.

Jenahut, K. S., & Maure, O.P. (2020). Eksplorasi Etnomatematika pada Permainan Banga Masyarakat Manggarai Timur. Math Educa Journal, 5(1), 37-45.

Karmadi, D.A. 2007. Budaya Lokal Sebagai Warisan Budaya dan Upaya pelestariannya. (Makalah disampaikan pada Dialog Budaya Daerah Jawa Tengah yang diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah, di Semarang 8 - 9 Mei 2007).Semarang:(Online)http://www.yayasankertagama.org/article/article1.pdf (Diunduh pada 16 November 2020)

Musthafa, B. 2008. Dari Literasi Dini ke Literasi Teknologi. Jakarta: PT. Cahaya Insan Sejahtera.

Nasrullah dan Zulkardi, 2011. Building counting by traditional game: A Mathematics Program for Young Children. ( IndoMS. Journal on Mathematics Education volume. 2. Nomor. 1. Halaman 3).

Online:http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jme/article/view/781 (Diunduh pada 15 November 2020)

Rudhito, M.A. 2020. Filsafat Pendidikan Matematika Abad ke-21. Deepublish.

Russell, B. 2010. The Problems to the Philosophy of Education. New York: Jhon Wiley.

Sukirwan, Warsito, dan Muhtadi, D. 2016. Etnomatematika Sunda: Behavior Bermatematika People Sunda (Proceeding 2nd International Conference on Education and Training halaman 4) Malang: Universitas Negeri Malang.

Treffers, A., (2001). Kindergarten 1 and 2 – Growing Number Sense. (Marja van den Heuvel-Panhuizen, Kees Buys and AdriTreffers (eds.). Children learn mathematics). Belanda: Freudenthal Institute (FI) Utrecht University & National Institute for Curriculum Development (SLO).

Wahyudin. 2012. Filsafat dan model-model pembelajaran matematika. Bandung: Mandiri.

Published

2021-07-30

How to Cite

Penerapan Permainan Kebetok dalam Pembelajaran Matematika untuk Siswa Sekolah Dasar Katolik Waibreno. (2021). Leibniz: Jurnal Matematika, 1(2), 27-38. https://doi.org/10.59632/leibniz.v1i2.98