Ekonomi Dalam Pandangan Islam dan Perannya Dalam Peningkatan Daya Saing Sumber Daya Manusia

Abstract

This study aims to explain the economy in Islamic perspective: and its role in increasing human resources and the economic development of Islam. This study uses a library research method with a descriptive-analytic qualitative approach, namely explaining and describing the object of research and then analyzing it from the perspective of the Islamic economic system. The results of this study indicate that, First, Islam views the economy as implemented with an attitude towards property ownership, absolute ownership of everything on earth belongs to Allah SWT. Human ownership is only relative, limited to carrying out the mandate of managing and utilizing according to His provisions. The status of assets in Islam is a mandate or deposit (as a truth) from Allah SWT to humans who have the capacity to be His creatures. Meanwhile, from the point of view of monotheism, humans as economic subjects are only limited to trustees. Second, the concept of Islamic economic development demands and makes humans to awaken human nature, namely the birth of a balance between happiness in the world and in the hereafter. This role has implications for the concern for development in Islam itself which emphasizes both physical and metaphysical elements. In addition to physical indicators, Islamic development also pays close attention to moral and spiritual aspects that are not shared by conventional development focus. The concepts of tawhid, khilafah, and 'are inseparable from the foundations of economic development in Islam.Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan ekonomi dalam pandangan Islam: serta perannya dalam peningkatan sumber daya manusia dan ekonomi pembangunan Islam. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan (library research) dengan pendekatan kualitatif deskriptif-analitik, yaitu menjelaskan dan menggambarkan objek penelitian kemudian menganalisis dari sudut pandang sistem perekonomian Islam. Teknik analisis yaitu metode analisis isi (content analysis) yang memuat metode induksi, deduksi, dan komparasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Pertama Islam memandang ekonomi diimplementasikan dengan sikap terhadap kepemilikan harta, kepemilikan mutlak terhadap segala sesuatu yang ada di muka bumi, termasuk isinya yaitu harta benda, adalah milik Allah SWT. Kepemilikan manusia hanya bersifat relatif, sebatas untuk melaksanakan amanah mengelola dan memanfaatkan sesuai dengan ketentuan-Nya. Status harta dalam Islam adalah amanah atau titipan (as a truth) dari Allah SWT kepada manusia yang berkapasitas sebagai makhluk-Nya. Sementara itu, dari sudut pandang tauhid, manusia sebagai subjek ekonomi hanya sebatas pemegang amanah (trustee). Kedua, Konsep pembangunan ekonomi Islam menuntut dan menjadikan manusia untuk membangkitkan fitrah manusia yaitu lahirnya keseimbangan antara kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Peran ini berimplikasi terhadap concern pembangunan dalam Islam itu sendiri yang mementingkan baik unsur fisik maupun metafisik. Peran pembangunan Islam selain indikator yang sifatnya jasmani, pembangunan Islam juga sangat memerhatikan aspek moral dan spiritual yang tidak dimiliki oleh fokus pembangunan ala konvensional. Konsep tauhid, khilafah, dan ‘adalah tidak terlepas dari fondasi pembangunan ekonomi dalam Islam.