Literasi sains merupakan bekal siswa untuk berpartisipasi cerdas dalam kehidupan social bermasyarakat. Literasi sains merupakan cara-cara sains yang dapat digunakan oleh siswa untuk mengatasi permasalahan hidup lebih bertanggung jawab dan kehidupan yang lebih baik. Hasil analisis PISA tahun 2012, kemampuan literasi sains siswa Indonesia masih rendah. Menurut PISA hal ini diduga disebabkan karena kurikulum, pembelajaran, dan asesmen di Indonesia masih menitikberatkan pada dimensi konten namun melupakan dimensi proses dan konteks sains Untuk meningkatkan  hasil belajar dan literasi sains siswa SMPN 1 Ngoro Mojokerto maka diterapkan pendekatan saintifik berbasis socio-scientific  issues materi pencemaran lingkungan. Socio-scientific issues adalah isu-isu sosial yang berhubungan dengan sains. Jenis penelitian ini adalah PTK yang terdiri dari dua siklus, masing--masing terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, refleksi, dan revisi. Hasil dari refleksi pada siklus 1 dianalisis dan selanjutnya diadakan revisi sebagai tindak lanjut untuk diadakan penyempurnaan pada siklus 2.  Hasil penelitian menunjukkan adanya kenaikan secara signifikan hasil belajar siswa pada siklus 1 rata-rata 71,51, pada siklus 2 rata-rata 80,93. Hasil keterampilan proses sains siswa pada siklus 1 rata-rata 75,39, pada siklus 2 rata—rata 93,15. Ketuntasan belajar dengan KKM 75 pada siklus 1 61,29%, sedangkan siklus 2 90%. Literasi sains siswa juga mengalami peningkatan level. Siklus 1 rata-rata level 3 sedangkan siklus 2 level 4. Keterlaksanaan RPP pada siklus 1 86%, sedangkan siklus 2, 90%. Aktivitas siswa aktif dalam pembelajaran, respon siswa positif terhadap pembelajaran. Penerapan pendekatan saintific juga meningkatkan minat siswa untuk belajar IPA lebih lanjut. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis socio-scientific  issues dapat  meningkatkan hasil belajar dan literasi sains siswa SMP N 1 Ngoro Mojokerto materi pencemaran lingkungan.