Menakar Subordinasi Khazanah Lokal (Studi Atas Tingkat Pemahaman Mahasiswa STAIN Pamekasan Alumni Pondok Pesantren terhadap tulisan Pegon)

Abstract

Kecenderungan pondok pesantren yang lebih mengedepankan prinsip alMuhâfadhah‘alâ al-Qadîm al-Shâlih (Melestarikan sesuatu yang lama dan baik) daripada prinsip al-Akhdz bi al-Jadîd al-Ashlah (Mengadopsi sesuatu yang baru dan lebih baik) dapat membuatnya lebih bisa bertahan menghadapi arus globalisasi dan modernitas, yang secara kebahasaan melahirkan masyarakat multi-lingual dengan fenomena language loss dan preferensi bahasa. Tulisan ini  berkeinginan untuk menjawab bagaimana tingkat keakraban para alumni (fresh graduate) pondok pesantren terhadap khazanah budaya lokal yang pernah mereka pelajari di pesantrennya dulu, yakni tulisan pegon, serta beberapa persoalan terkait, seperti momentum penggunaannya, tingkat pemahaman mereka terhadap tulisan tersebut, dan upaya membangkitkan  tradisi produktif dari penggunaan tulisan tersebut di kalangan alumni pesantren.