عبيدة بن الحارث وقصيدته الشُجاعة في غزوة بدر الكبرى: دراسة وتحليلا

Abstract

Perang Badar adalah perang yang sangat bersejarah, dalam perang tesebut baginda Rasul saw merasa kagum saat menyaksikan secara langsung bagaimana kepatuhan, kesabaran, kebersatuan dan ketangkasan para sahabatsahabatnya berlaga di medan Badar. Rasa kagum beliau bertambah tatkala mendengar bait-bait syair terucap dari mulut ‘Ubaidah bin Harits kakak sepupu Nabi saw sendiri yang terkapar bersimbah darah dengan betis tertebas saat berhadapan dengan Syaibah bin Rai’ah pada saat perang tanding. Dalam artikel ini penulis mencoba melakukan studi dan analisis ( ( الدراسة والتحليل terhadap bait-bait syair yang terucap secara spontanitas sebagai sebuah refleksi dari seorang ‘Ubaidah bin Harits yang telah mempersembahkan sesuatu yang termahal yang ada pada dirinya yaitu nyawa dengan harapan mendapat balasan dari Allah swt yang maha agung yaitu syurga tempat kebahagiaan abadi di akhirat nanti. Namun sebelum masuk ke studi dan analisis, penulis terlebih dahulu menjelaskan biografi sang penyair, konteks qashidah ( ⁄ جو مناسبة القصيدة النص ), arti kata ( معاني المفردات ), dan kemudian arti dan maksud bait-bait syair ( معاني الأبيات ). Pada bagian penutup penulis menyimpulkan dengan menjelaskan hikmah dan refleksi dari peristiwa besar tersebut.