Mortalitas Induk dan Anak Sapi Saat Partus Pada Program Inseminasi Buatan (Studi Kasus Program Inseminasi Buatan di Kecamatan Sinjai Barat)
Abstract
Program Inseminasi Buatan (IB) berdampak positip terhadap peningkatan performa sapi lokal. Namun, pemilihan penggunaan straw sapi donor yang tidak memperhatikan kondisi induk sapi lokal, berisiko pada mortalitas induk dan anak sapi saat melahirkan (partus). Penelitian ini bertujuan menemukan bagaimana tingkat mortalitas induk dan anak sapi saat partus pada Program Inseminasi Buatan (IB) serta penggunaan jenis straw yang menyebabkan mortalitas saat melahirkan (partus). Penelitian menggunakan metode survey studi kasus pada pelaksanaan Program Inseminasi Buata (IB) tahun 2016 -2017 di Kelurahan Tassililu Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai. Populasi penelitian berdasarkan angka Conception Rate (CR) sebanyak 213 ekor, dengan jumlah sampel 199 ekor. Hasil penelitian menemukan, tingkat mortalitas induk sapi saat melahirkan (partus) pada tahun 2016 sebesar 9.09 % dan tahun 2017 sebesar 5,61 %, sedangkan kematian anak pada tahun 2016 sebesar 3,63 % dan tahun 2017 sebesar 2,24 %. Mortalitas induk saat melahirkan (partus) lebih tinggi pada penggunaan straw sapi subtopis, yaitu pada penggunaan straw sapi Limousin dan sapi Simental. Pemilihan dan penggunaan straw donor yang dideposisikan pada sapi lokal, hendaknya memperhatikan kondisi induk serta pentingnya manajemen pemeliharaan untuk menghindari terjadinya distoskia yang mengakibatkan mortalitas saat melahirkan (partus)