Potensi Ekstrak Kulit Petai (Parkia speciosa) Sebagai Sumber Antioksidan

Abstract

Latar Belakang; petai (Parkia speciosa) merupakan tanaman yang umum ditanam dan dikonsumsi di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Bagian utama petai yang biasa dikonsumsi yaitu biji petai, sedangkan bagian kulitnya dibuang, tidak dimanfaatkan, dan menjadi limbah. Tujuan; untuk 1) mengkaji potensi pengolahan dan pemanfaatan limbah kulit petai menjadi sumber antioksidan; 2) menganalisis proses ekstraksi antioksidan pada limbah kulit petai; 3) mengkaji aktivitas antioksidan, total fenol, dan total flavonoid yang diperoleh dari limbah kulit petai; serta 4) menganalisis langkah strategis untuk menjalankan keberlanjutan pangan. Bahan dan Metode; data yang digunakan yaitu data sekunder, yang diperoleh dari studi literatur, yang dianalisis secara deskriptif dengan cara memaparkan dan membandingkan hasil-hasil penelitian eksternal terkait pemanfaatan limbah kulit petai sebagai antioksidan.Hasil; bagian kulit petai memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dari biji dan daun petai, yaitu mencapai 250 mg/g berdasarkan hasil ekstraksi etanol. Proses ekstraksi kulit petai dilakukan dengan metode ekstraksi pelarut dengan berbagai jenis pelarut. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode FRAP, ABTS, dan DPPH, sedangkan analisis total fenol digunakan metode Folin-Ciocalteu dan analisis total flavonoid menggunakan metode kolorimetri. Ditinjau dari aspek ekonomi, pemanfaatan limbah kulit petai memiliki dampak positif pada kesejahteraan masyarakat, dari aspek sosial, pemanfaatan limbah pangan dapat meningkatkan kesadaran, penerimaan, dan kenyamanan bagi masyarakat, dari aspek lingkungan dan kesehatan, pemanfaatan limbah dapat mengurangi cemaran dan sumber penyakit.Kesimpulan; ekstrak kulit petai memiliki potensi sebagai sumber antioksidan.