Memaknai בָּלַל (Bȃlal) dan פָּצַץ (Patsats) Kejadian 11:1-9 Dalam Konteks Multikultural di Indonesia

Abstract

Melalui pendekatan eksegetikal, teks kejadian 11:1-9 diharapkan mampu membawa  nilai yang bermanfaat untuk konteks multikultural Indonesia saat ini.  Fokus penafsiran yang didekonstruksi adalah dua kata Ibrani pada ayat 7 dan 8, yakni dua kata kunci בָּלַל  (bȃlal) berarti “untuk mencampur”, “membaur”, “membingungkan”  dan פָּצַץ (poots), berarti “disebarkan” atau “diserakkan” yang mana Allah berperan sebagai subyek yang bertindak “menyebarkan”/”menyerakkan”. Kekacauan bahasa telah memutuskan komunikasi sehingga terasing satu sama lain. Mereka memutuskan untuk berpisah (baca: berserak). Multikultural di Indonesia mengalami ambiguitas. Secara harfiah, rakyat Indonesia sudah tersebar/terserak dari Sabang sampai Merauke dengan latar belakang yang sangat beragam. Secara harfiah pula, בָּלַל (bȃlal) dan פָּצַץ (patsats) sudah tergambar dalam identitas Indonesia. Namun nilai dan spiritnya belum dihidupkan secara maksimal dalam sanubari dan semangat berbangsa dan bernegara. Sesungguhnya spirit ini ada di dalam nilai-nilai Pancasila. Spirit בָּלַל (bȃlal) dan פָּצַץ (patsats) yang terkandung di dalam nilai-nilai Pancasila dan yang dihidupi secara konstan akan mentranformasikan masyarakat dan bangsa sehingga pada gilirannya menolongnya memahami diri dan tanggung jawab di tengah keragaman.