PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera) PADA PEMBUATAN KERUPUK
Abstract
Kerupuk merupakan produk makanan kering yang sudah lama dikenal masyarakat Indonesia. Kerupuk biasanya dikonsumsi sebagai makanan kecil atau sebagai pelengkap hidangan. Tanaman lidah buaya (Aloe vera) menjadi olahan kerupuk adalah suatu bentuk usaha yang dilakukan dalam meningkatkan nilai tambah dan nilai gizi serat dari bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara proporsi ekstrak lidah buaya dan tepung terhadap kualitas kerupuk ekstrak lidah buaya dan mengetahui proporsi ekstrak lidah buaya dan tepung untuk menghasilkan kerupuk ekstrak lidah buaya yang berkualitas. Penelitian ini menggunakan rancangan acak tunggal (RAT) dengan 1 faktor yaitu proporsi lidah buaya dan tepung tapioka. Faktor ini terdiri 5 variabel yaitu A1 = ekstrak lidah buaya : tapioka (0 : 100), A2 = ekstrak lidah buaya : tapioka (10 : 90), A3 = ekstrak lidah buaya : tapioka (20 : 80), A4 = ekstrak lidah buaya : tapioka (30 : 70), A5 = ekstrak lidah buaya : tapioka (40 : 60) Data yang diperoleh dianalisis dengan uji sidik ragam dan dilanjutkan uji beda nyata terkecil (BNT) 5%. Perlakuan terbaik pada penelitia ini adalah perlakuan A4 (ekstrak lidah buaya 30 : tapioka 70 ) dengan karakteristik sebagai berikut : rata-rata kadar air 12,01 %; antioksidan 7,75 %; daya kembang 67,84 %; daya serap minyak 5,50 %; serta rata-rata tingkat kesukaan panelis terhadap rasa 4,40 (menyukai) ; aroma 3,40 (netral) ; dan tekstur 3,90 (menyukai).