PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KECIL KOPRA BAGI MASYARAKAT RT 003 DAN RT 004 DESA SUNGAI AWAN KANAN KABUPATEN KETAPANG DALAM RANGKA PENINGKATAN EKONOMI KELUARGA

Abstract

Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan dan berhaluan agraris sangat perlu meningkatkan produktifitas kopra untuk menunjang komoditi lainnya seperti industri minyak nabati, industri sabun sebagai produk turunan, dan lain-lain. Dimana menurut data statistik nasional menunjukan adanya peningkatan konsumsi produk terkait sebesar 5.5% per tahun dengan angka laju produksi sebesar 4.47% per tahun. Peningkatan kebutuhan tersebut tentu perlu dibarengi juga dengan dukungan teknologi pengolahan dasar yang bisa menunjang kapasitas dan umur produk untuk bisa disimpan lebih lama dipenampungan. Kebanyakan masyarakat kita hingga saat ini masih melakukan teknik pengeringan kopra secara konvensional, dimana faktor alam menjadi bagian masalah untuk menghasilkan kapasitas kopra yang lebih banyak. Selain itu dampak buruknya adalah kemampuan kopra dalam umur simpan menjadi lebih pendek dikarenakan tingkat kelembaban udara. Adapun metode yang diterapkan dalam penanganan masalah yang dihadapi masyarakat setempat adalah dengan penerapan/transfer (Ipteks) berupa pemanfaatan teknologi pengeringan dengan jenis yang lebih modern, dimana masyarakat dipersiapkan untuk alih teknologi agar kopra yang diproduksi tidak terbatas oleh kondisi cuaca dan bisa berproduksi lebih maksimal. Ada empat tahapan yang akan dilalui dalam kegiatan transfer Ipteks; sosialisasi program penerapan ipteks bagi masyarakat, pembinaan dan pengembangan usaha kopra, aplikasi alih teknologi, pembuatan kopra. Pembinaan dan pengembangan usaha kecil kopra yang digerakan ini mempunyai kapasitas 30- 50 kg kelapa dalam waktu pengeringan 5 jam untuk satu kali produksi. Dengan ketersediaan dua buah alat maka bisa meningkatkan kapasitas hingga 100 kg kelapa siap olah sehingga bisa dicapai produksi sebesar 3 ton dalam satu bulan bergantung ketersediaan hasil kebun masyarakat.