PENDIDIKAN KELUARGA IMRAN (Analisis terhadap Kisah Keluarga Imran dalam al-Qur'an Surat Ali Imran : 33-37)
Abstract
Masalah pendidikan merupakan masalah yang paling penting dalam kehidupan manusia. Berkualitas dan tidaknya manusia dan maju-mundurnya agama juga sangat ditentukan dengan pendidikan. Tanggung jawab pendidikan yang lebih utama dan pertama adalah dibebankan kepada orang tua. Tetapi dalam realita sekarang karena keterbatasan kemampuan dan kesempatan orang tua dalam mendidik anak-anaknya pada umumnya mereka mempercayakan pendidikan kepada suatu lembaga yang disebut sekolah, bahkan terkadang mereka menyerahkannya sepenuhnya, kurang adanya peran aktif dari pihak keluarga. Bentuk pendidikan keluarga dan penitipan pendidikan kepada orang lain atau lembaga melalui pemaparan kisah keluarga Imran telah ditampilkan dalam al-Qur'an yang antara lain terdapat dalam Q.S. Ali Imran: 33 – 37. Sehubungan dengan hal ini bagaimana kiranya realita pendidikan dalam keluarga Imran itu. Untuk mengetahui hal ini perlu dikaji Q.S. Ali Imran: 33 – 37 dan kisah tengtang pendidikan keluarga Imran itu. Penelitian tentang pendidikan keluarga Imran dalam Q.S. Ali Imran: 33 – 37 dan kisahnya dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui unsur-unsur pendidikan yang terkandung dalam kisah keluarga 'Imran dalam Q.S. Ali 'Imran: 33 - 37? Dan metode yang digunakan adalah metode content analysis, dengan pendekatan penafsiran terhadap ayat-ayat kisah. Dari hasil kajian dapat disimpulkan: (1) Unsur-unsur pendidikan dan kisahnya yang terkandung dalam Q.S. Ali Imran: 33 – 37 adalah: penanggung jawab pendidikan adalah orang tua dan orang lain yang sudah teruji keshalihannya, yakni Nabi Zakariya sebagai pemimpin rumah suci (semacam guru di lembaga pendidikan sekarang), perencanaan pendidikan dirumuskan oleh orang tua dan bertujuan untuk mewujudkan kepribadian anak yang taat dan mengabdi kepada Allah Swt. yang secara operasional pendidikan dimulai sejak anak berada dalam kandungan melalui pemeliharaan suasasan psikologis dan ketika lahir diberi nama yang baik, dido'akan dan dimohonkan perlindungan kepada Allah agar terpelihara dari gangguan syaitan, materi pendidikan sebagai isi dari kurikulum adalah ajaran keagamaan, lingkungan pendidikannya berupa lingkungan keluarga dan rumah suci (sebagai tempat ibadah seperti mesjid saat sekarang) yang keadaannya terpelihara dari hal-hal negatif yang dapat mempengaruhi anak, dan (2) Dua bentuk pendidkan keluarga 'Imran yang meliputi pendidikan keluarga dan rumah suci mirip sama dengan bentuk pendidikan saat sekarang. Namun perbedaannya pendidikan keluarga 'Imran lebih mengutamakan materi keagamaan, pendidiknya sudah teruji keshalihannya, dan lingkungan benar-benar terjaga dari pengaruh negatif.