Pengaruh Bimbingan Agama terhadap Penerimaan Diri Remaja di Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Annajah Jakarta Selatan

Abstract

Abstract: Adolescence is a time when a person will experience significant changes, both physically and psychologically. At this time they need support and affection from their parents and other family members to deal with any problems in their life, but for those who do not have complete parents or live in orphanages, they cannot feel support from their parents directly and this often results in they are not confident and do not accept themselves for the problems they experience because they have to live in an orphanage. Therefore, it is necessary to have religious guidance to instill and cultivate an attitude of self-acceptance in foster children. This study aims to determine whether or not there is an influence of religious guidance on adolescent self-acceptance at the Annajah Children's Orphanage (PSAA) and to find out how strong the relationship between religious guidance and adolescent self-acceptance is at PSAA Annajah, South Jakarta. This study uses a quantitative approach with causal associative research. The sampling technique used in this study is saturated sampling with a sample of 38 respondents. The data analysis used were regression test, F-test, t-test, correlation coefficient test, and coefficient of determination test. The results of this study indicate that simultaneously religious guidance has a significant effect on adolescent self-acceptance at PSAA Annajah with a significance value of 0.000. Religious guidance has a strong relationship with selfacceptance. It can be seen from the R value of 0.724. Then obtained the value of R2 or R square of 0.525. This means that religious guidance has an effect on selfacceptance by 52.5%, while the remaining 47.5% is influenced by other variables outside this study.Abstrak: Masa remaja merupakan masa dimana seseorang akan mengalami berbagai perubahan yang signifikan, baik dalam bentuk fisik maupun psikis. Pada masa ini mereka membutuhkan dukungan dan kasih sayang dari orang tua dan anggota keluarga lainnya untuk menghadapi setiap permasalahan dalam hidupnya, namun bagi mereka yang sudah tidak memiliki orang tua lengkap atau tinggal di panti asuhan tidak dapat merasakan dukungan dari orang tua secara langsung dan mengakibatkan seringkali mereka tidak percaya diri serta kurang menerima diri atas permasalahan yang dialami karena harus tinggal di panti asuhan.  Maka dari itu diperlukan adanya bimbingan agama untuk menanamkan dan menumbuhkan sikap penerimaan diri pada anak asuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh bimbingan agama terhadap penerimaan diri remaja di Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Annajah dan mengetahui seberapa kuat kaitan bimbingan agama terhadap penerimaan diri remaja di PSAA Annajah Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif kausal. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini yaitu sampling jenuh dengan sampel sebanyak 38 responden. Analisis data yang digunakan yaitu uji regresi, uji F-test, uji t-test, uji koefisien korelasi, dan uji koefisien determinasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan bimbingan agama berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan diri remaja di PSAA Annajah dengan nilai signifikansi 0,000. Bimbingan agama memiliki hubungan kuat dengan penerimaan diri. Hal tersebut dapat diketahui dari nilai R sebesar 0,724. Kemudian diperoleh nilai R2 atau R square sebesar 0,525. Artinya bimbingan agama berpengaruh terhadap penerimaan diri sebesar 52,5%, sedangkan sisanya 47,5% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.