ANALISIS PROBLEMATIKA PELAKSANAAN SERTIFIKASI HALAL BAGI PELAKU UMKM DI BANGKALAN

Abstract

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada tahun 2022, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk 272.682.500 jiwa dengan jumlah penduduk muslim lebih dari 207 juta jiwa. Dengan demikian negara Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk menjadi produsen makanan halal. Industri halal merupakan salah satu topik yang saat ini sedang marak diperbincangkan di lingkungan bisnis internasional. Kabupaten Bangkalan merupakan salah satu daerah dengan jumlah UMKM terbesar di Madura yaitu sekitar 22.500 UMKM. Namun ironisnya hampir seluruh pelaku UMKM di Kabupaten tersebut belum memiliki sertifikasi halal. Hal ini dibuktikan dengan data yang diperoleh dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bangkalan. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan solusi atas permasalahan yang saat ini sedang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dan mengidentifikasi tantangan yang dihadapi UMKM di Kabupaten Bangkalan ketika mencoba untuk mendapatkan sertifikasi halal. Melalui dokumentasi, wawancara, dan observasi, data dikumpulkan.Based on data from the Central Bureau of Statistics in 2022, Indonesia is a country with a population of 272,682,500 people with a Muslim population of more than 207 million people. Thus the country of Indonesia has a very big opportunity to become a halal food producer. The halal industry is one of the topics currently being widely discussed in the international business environment. Bangkalan Regency is one of the areas with the largest number of MSMEs in Madura, which is around 22,500 MSMEs. However, ironically, almost all MSMEs in the Regency do not yet have halal certification. This is evidenced by data obtained from the Office of Cooperatives and Micro Enterprises and the Office of Industry and Trade of Bangkalan Regency. It is hoped that this research can provide solutions to the problems that are currently happening. This study aims to investigate and identify the challenges faced by MSMEs in Bangkalan Regency when trying to obtain halal certification. Through documentation, interviews, and observations, data is collected