DAKWAH KULTURAL MELALUI TRADISI AKKORONGTIGI (Studi pada Masyarakat Kelurahan Limbung, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa)
Abstract
Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan tradisi akkorongtigi di Kelurahan Limbung, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, serta menginterpretasikan dakwah simbolik yang terdapat di dalam prosesinya. Penulis mengumpulkan data melalui penelusuran pustaka, observasi lapangan, dan wawancara dengan tokoh agama dan tokoh adat setempat. Akkorongtigi merupakan salah satu rangkaian tradisi pernikahan suku Makassar. Prosesinya diawali dengan appassili (mandi uap) di pagi hari, lalu pada malam hari dilaksanakan appatamma (khatam Alquran), dilanjutkan dengan acara inti yakni akkorongtigi dan ditutup dengan anynyori/annangra (pemberian sumbangan kepada keluarga calon mempelai). Setidaknya terdapat tujuh macam elemen atau bahan yang harus disiapkan pada prosesi akkorongtigi yang semuanya mengandung pesan-pesan dakwah simbolik. Dengan memahami pesan-pesan tersebut, masyarakat diharapkan melaksanakan tradisi akkorongtigi tidak sebatas seremonial belaka, namun juga bisa menghayati dan mengaktualisasikannya sehingga misi dakwah kultural melalui tradisi akkorongtigi bisa terlaksana dan efektif.