Sinergitas Kepemimpinan Senior Dan Muda Di Gkii Se-Jabodetabek Dalam Menghadapi Dampak Pandemi 19 Dan Disrupsi Era: Sebuah Kajian Kepemimpinan Transformatif

Abstract

Leadership has always been a never-ending problem. One of them is the younger generation, who leads the senior generation. This is not without reason. The Covid-19 pandemic and the disruption of the era brought significant changes in the church's life, including the Church of the Victory for the Indonesian Faith in Jabodetabek. As a church that has experienced a significant change in the percentage of young leadership, GKII in Jabodetabek faces new problems related to the cooperation built between generations within it. Coordination needs to create transformative leadership that carries out the internalization of the church's vision and mission. The research method used is descriptive qualitative with data collection techniques through observation and interviews, analyzed by an implementation. The study results stated that GKII throughout Jabodetabek had synergized between young and senior leaders to achieve shared visions and missions despite Covid-19 and the era's disruption. There were five implementations: Equipping Leaders, establishing a diaconal body, making GKII Apps and Websites, monthly discussion and evaluation meetings between leaders, and a balanced percentage of young and senior leaders.AbstrakKepemimpinan selalu menjadi masalah yang tidak pernah selesai. Salah satunya adalah kehadiran generasi muda yang memimpin di kalangan generasi senior. Hal ini bukanlah tanpa alasan, pandemi Covid-19 dan disrupsi era membawa perubahan yang signifikan dalam kehidupan gereja, termasuk Gereja Kemenangan Iman Indonesia Se-Jabodetabek. Sebagai gereja yang telah mengalami perubahan persentase kepemimpinan muda yang signifikan, GKII Se-Jabodetabek mendapat masalah baru terkait kerja sama yang dibangun antar generasi yang ada didalamnya. Koordinasi perlu dilakukan guna terciptanya kepemimpinan transformatif yang melaksanakan internalisasi visi dan misi gereja. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara yang dianalisis secara implementasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa GKII Se-Jabodetabek telah melakukan sinergi antara pemimpin muda dan senior untuk mencapai visi-misi bersama meskipun telah terjadi Covid-19 dan disrupsi era. Terdapat lima implementasi yang dilakukan yaitu, Equipping Leaders, membangun badan diakonia, membuat GKII Apps dan Website, rapat diskusi dan evaluasi setiap satu bulan sekali antara para pemimpin, dan persentase yang seimbang antara pemimpin muda dan senior.