Pemberdayaan Disabilitas Psikososial Melalui Pendekatan Kultural Keagamaan Di Rumah Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat (RPSBM) Kota Pekalongan
Abstract
Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di Rumah Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat (RPSBM) Kota Pekalongan. Masalah utama yang ditemui dalam kegiatan ini adalah kurangnya tenaga ahli yang bisa membantu untuk menangani masyarakat yang mengalami disabilitas psikososial yang tinggal di RPSBM Kota Pekalongan. Pendekatan yang dilakukan dalam pemberdayaan ini adalah dengan metode Participatory Action Research (PAR) yang mana menjadi fokus utama kami adalah melakukan pendekatan kultural keagamaan bagi mereka untuk kembali mengenal Tuhan mereka dengan pembiasaan ritual peribadahan. Berdasarkan hasil pengamatan kami, dapat ditemukan problem yang menjadikan masyarakat disabilitas psikososial di RPSBM ini menjadi bagian yang termarjinalkan adalah (1) karena mereka lebih sulit untuk didekati secara individu pada orang yang belum dikenal, (2) mereka harus merasa nyaman terlebih dahulu kepada kami yang ingin melakukan pendekatan kultural keagamaan, (3) adanya rasa takut, jijik dan sebagainya bagi masyarakat umum yang ingin melakukan pemberdayaan kepada mereka. Sedangkan hasil yang kami peroleh selama pendekatan adalah (1) mereka sebagian besar masih mengingat Tuhannya, (2) dalam praktek ibadah sehari-hari bisa dilihat bahwa mereka nyaman dengan kegiatan ini, (3) dari hasil pendekatan individu, mereka ingin memiliki teman yang bisa mereka ajak berkomunikasi.