Berdasarkan studi kasus di Kota Langsa, tulisan ini membahas tentang peta dakwah dan dinamika kegiatan penyiaran dakwah Islam di Kota Langsa. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam dengan beberapa orang pendakwah maupun masyarakat umum yang dipilih secara purvosif. Dengan menggunakan konsep dakwah yang dikemukakan Syekh Ali Mahfuz, tulisan ini mengajukan argumentasi bahwa dakwah bertujuan untuk memotivasi setiap orang untuk melakukan kebaikan, sehingga terjadi perubahan situasi kearah yang lebih baik. Temuan penelitian ini mengungkap, bahwa peta dakwah yang merupakan gambaran dari seluruh potensi yang dapat dijadikan sebagai arah maupun petunjuk untuk menyukseskan kegiatan dakwah di Kota Langsa, belum menjadi perhatian serius bagi para pendakwah. Sebaliknya, dinamika dakwah terasa sangat monoton. Metode dakwah yang dilakukan pendakwah masih berkelindan pada metode konvensional tradisional, seperti ceramah. Demikian juga dengan materi dakwahnya, berkelindan pada persoalan keakhiratan an sich, sehingga kurang kontributif dalam menjawab permasalahan keumatan seperti persoalan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat, dan persoalan lingkungan. Akhirnya, penelitian deskriptif ini membantu para pendakwah untuk memahami peta dakwah Kota Langsa, sehingga dinamika dakwah yang dilakukan adaptif dengan kebutuhan masyarakat sasaran dakwah.