PERAN REINFORCEMENT DALAM PENDIDIKAN
Abstract
Reinforcement diartikan sebagai pengurangan terhadap kebutuhan biologis yang dihubungkan dengan teori pengurangan kebutuhan oleh Hull. Namun dalam pengertian yang sering digunakan dalam pergaulan sehari-hari, reinforcement diartikan “hadiah” yang dapat memperkuat tingkah laku organisme. Akan tetapi kajian-kajian psikologi terutama bila dihubungkan dengan Skiner, Dimyati Mahmud menjelaskan bahwa reinforcement merupakan suatu tipe konsekuensi yang memiliki efek memperkuat tingkah laku berikutnya, sehingga tingkah laku yang diikuti oleh reinforcement akan diulang-ulang pada waktu-waktu yang akan datang. Begutupula dengan Nana Sudjana yang menjelaskan bahwa reinforcement merupakan stimulus yang mengikuti respon dan yang memperkuat atau memuaskan kemungkinan respon. Pemberian hadiah dalam proses belajar mengajar sebagai reinforcement positif sangat menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Namun lebih lanjut dikatakan bahwa pemberian hadiah yang diberikan terlalu sering akan kehilangan maknanya sebagai hadiah. Malahan pada waktu si anak itu telah nyata budi pekerti yang baik dan perbuatan yang terpuji, maka seyogyanya ia dihargai, dibalas dengan sesuatu yang menggembirakan dan dipuji di hadapan orang banyak (diberikan hadiah)