BAGAIMANA MENGINTERNALISASI KARAKTER “Mappatabe” PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR?, STUDI FENOMENOLOGI PERAN ORANG TUA

Abstract

Dekadensi moral menjadi problem yang pelik tak terkecuali generasi muda dan anak-anak sebagai harapan masa depan. Namun, pendidikan karakter harus hadir dalam setiap dimensi kehidupan masyarakat. Karakter budaya local menjadi alternative menumbuhkan karakter anak. Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi dan mendeskripsikan peran orang tua dalam menginternalisasi karakter sopan santun “mappatabe” pada anak usia sekolah dasar. Studi ini menggunakan metode kualitatif deksriptif analisis pendekatan fenomenologi. Orang tua anak usia sekolah dasar di Mattunreng Tellue Kab. Sinjai, Indonesia sebagai obyek penelitian dan dijadikan status informan dipilih secara purposive sampling dan peneliti bertindak sebagai instrument kunci. Tempat, pelaku dan aktivitas para orang tua menginternalisasi karakter “mappatabe” sebagai focus, teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Dengan memperhatikan teknik triangulasi keabsahan, lalu data dianalisi menggunakan memilih dan mengklasifikasi, menyajikan, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter kesopanan “mappatabe” merupakan salah satu tujuan utama orang tua dalam mendidik karakter, karena itu berperan sebagai pembimbing anak, contoh teladan dan membiasakan, motivator dan pengayom, pendengar dan kepercayaan anak. Pada prosesnya terdapat factor pendukung dan penghambat menginternalisasi karena itu diperlukan kesadaran dan dukungan antar mitra pendidik dan masyarakat. Para orang tua dapat memiliki kesamaan akses dalam menginternalisasi karakter “mappatabe” secara luas.