ANALISIS SEMIOTIKA DALAM FILM ASSALAMUALAIKUM BEIJING

Abstract

Film Assalamualaikum Beijing adalah salah satu film Indonesia dengan cerita yang inspiratif, romantis, dan edukatif secara Islami. Assalamualaikum Beijing Kisah Cinta Dua Pemuda Beda Agama dan Negara.Konten film yang diangkat dari novel best seller Asma Nadia ini sangat edukatif. Film ini mencoba memberikan perspektif mengenalkan nilai kebaikan kepada masyarakat luas, khususnya para Muslim untuk berperilaku, bertutur dan berinteraksi dengan baik. Semua menunjukkan bagaimana seharusnya sebagai warga Indonesia yang memiliki adat ketimuran. Dalam Film Assalamualaikum Beijing juga sangat layak untuk menanamkan pada remaja tentang makna cinta yang sebenarnya. Bahwa cinta adalah menjaga. Bahwa cinta tak perlu tergesa-gesa. Bahwa tetap bergerak ke arah yang baik tanpa berlarut-larut dalam sedih dan luka harus menjadi asa dalam setiap jiwa. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah Film Assalamualaikum Beijing, sedangkan unit analisisnya adalah potongan adegan dalam film tersebut yang berkaitan dengan rumusan masalah penelitian. Penelitian ini dengan mengumpulkan data-data melalui observasi dan wawancara (dalam hal ini penulis mewawancarai asisten sutradara Film Assalamualaikum Beijing), dan dokumentasi yang dianalisis menggunakan teori Roland Barthes. Dimana tanda dilihat dari denotasi, konotasi, dan mitos. “Assalamualaikum Beijing” merupakan film bertema sosial yang terinspirasi dari kisah percintaan remaja yang terhalang oleh perbedaan keyakinan satu sama lain. Cerita dalam film drama tersebut terinspirasi oleh kisah percintaan remaja yang terhalang oleh perbedaan keyakinan. Sang perempuan adalah tokoh Asmara yang berkebangsaan Indonesia. Seorang perempuan yang memiliki iman kuat tetapi dia dikhianiti cintanya oleh seorang laki-laki yang akan berencana untuk menikahinya bernama Dewa. Sang laki-laki pemikat hati Asmara adalah tokoh Zhong Wen berkebangsaan China yang sebelumnya belum mempunyai agama akhirnya menjadi Muallaf.