IDENTIFYING SENSES ON PROSTITUTION ISSUE AT JALAN BARU PADANGSIDIMPUAN

Abstract

Mengidentifikasi sense dalam keberagaman sangatlah penting untuk mensahkan ide, aksi dan membuat keputusan. Sense adalah sensor makna atau pengalaman sosial alami. Umumnya, makna atau pengalaman sosialĀ  berada pada fenomena yang kabur. Ini juga disebut issu atau wacana. Issu dari penelitian ini adalah prostitusi di Jalan Baru Padangsidimpuan. Berdasarkan pengetahuan dasar masyarakat, sense adalah kekal dengan keberagaman. Jadi, sebuah penelitian sangatlah dibutuhkan untuk memperjelas sebuah issu atau wacana. Secara teori, penelitian ini adalah tentang issu dengan menganalisis konteks sosial. Analisisnya menggunakan Metafungsi bahasa. Sense dikategorikan sebagai proses mental dalam mewujudkan pengalaman. Pengalaman itu kemudian dihubungkan dengan fungsi logis bahasa. Dengan menggambarkan proses sense (pemahaman sebagai proses mental, tanggapan dan tindak lanjut sebagai fungsi logis bahasa), penelitian ini menemukan bahwa subjek penelitian telah mengetahui dengan baik (87,50%) Jalan Baru Padangsidimpuan dengan bepergian ke sana sebagai tempat yang kurang bermoral. Ini seperti tempat maksiat, kurang bermoral, penuh dosa. Mereka menanggapi (73,06%) dengan mengunjunginya pada pagi, siang, sore hari, malam, tengah malam dan bisa sampai pagi dini hari menikmati tempat itu. Untuk tindak lanjut (57,13%), subjek dominan hanya ingin menikmati tempat itu untuk kesenangan sendiri tanpa meminta orang lain datang. Maksunya, tempat tempat di Jalan Baru Padangsidimpuan adalah terbuka untuk siapapun. Tidak ada undangan secara sah mengunjunginya dan semuanya bermaksud mendapatkan kesenangan secara peribadi. Ini sangat membantu untuk memperjelas kondisi tempat itu untuk diinvestigasi oleh polisi, pemerintah dan masyarakat untuk membuat aksi atau tindak lanjut dari penelitian ini.