POLITENESS STRATEGIES IN MANDAILING WEDDING CEREMONY

Abstract

Tujuan dari jurnal ini adalah untuk menemukan strategi kesopanan dalam acara Pernikahan Batak Mandailing Subyek yang diambil dari anggota makkobar dalam upacar Pernikahan ada 5 orang yaitu, mora, anak boru, kahanggi, suhut dan ketua adat Mandailing. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah observasi dan merekam pembicaraan para anggota dalam acara makkobar. Dan kemudian menginterview ketua adat Mandailing seperti menggunakan tutur kekerabatan, kata ganti, kalimat tidak langsung dan salam. Kemudian jenis strategi kesopanan yang ditemukan dalam acara pesta pernikahan itu adalah maksim kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim persetujuan dan maksim simpati. Maksim yang paling sering diucapkan oleh pembicara adalah maksim kerendahan hati. Alasan maksim ini paling sering dipakai karena pembicara mencoba untuk membuat komunikasi lebih nyaman dan lebih dekat kepada pendengar. Karena dalam kebuyaan Mandailing, pembicara dilarang ketidaknyamanan dalam pesta. Kemudian meminimalkan jarak diantara pembicara dan pendengar dengan cara saling mendekatkan satu dengan yang lainnya.