Analisis Semantik Puisi Penerimaan Karya Chairil Anwar

Abstract

Puisi adalah salah satu karya sastra yang banyak diminati masyarakat dari berbagai kalangan usia. Pesan atau makna yang disampaikan dalam puisi tidak selalu menggunakan kalimat sederhana. Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk menganalisis puisi Penerimaan karya Chairil Anwar berdasarkan keilmuan semantik. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif deskriptif. Fokus semantik pada penelitian ini, yaitu: mengenai segi makna leksikal, makna gramatikal, makna referensial, dan makna kias yang terdapat pada puisi Penerimaan karya Chairil Anwar. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa puisi Penerimaan karya Chairil Anwar terdiri dari delapan bait dan mempunyai makna semantik sebanyak 6 kata bermakna gramatikal, 26 kata bermakna lesikal, 5 kata bermakna referensial, dan 5 kata bermakna kias. Makna semantik yang terbanyak ditemukan pada puisi tersebut, yaitu leksikal. Hal tersebut karena pengarang menggunakan kata yang memiliki makna sebenarnya atau sesuai dengan kamus, seperti “aku”, “kau” dan “masih”. Akhir dari analisis semantik disimpulkan bahwa puisi ini bercerita tentang kisah cinta seorang laki-laki kepada seorang perempuan yang telah pergi meninggalkannya. Laki-laki tersebut memberikan syarat agar si perempuan mencintainya sepenuh hati jika ia ingin kembali. Laki-laki tidak akan melepaskan perempuannya dan hanya menjadikan perempuan tersebut menjadi miliknya sendiri.