Konseptual Model Internalisasi Budaya Islami pada Anak di Lingkungan Keluarga

Abstract

AbstrakManusia, makhluk Allah Swt. di bumi dengan segala potensi yang dianugerahkan kepadanya, ia mampu membangun budaya (segala hasil dari cipta, karsa dan rasa). Namun tidak setiap budaya yang dibangunnya itu sesuai dengan ajaran al-Islam yang Allah Swt. turunkan dari langit. Sehingga ia - makhluk di bumi - harus menyesuaikan budaya yang dibangun itu dengan ajaran al-Islam - yang bersumber dari langit-, baik yang berkaitan dengan prinsip aqidah, ibadah maupun akhlak. Adapun bentuk upaya penyesuaian yang dilakukan manusia, berupa: (1) membudayakan al-Islam dan (2) meng-Islam-kan budaya (jika sudah terbentuk budaya). Dari kedua upaya ini, maka muncul Budaya Islami. Salah satu lingkungan yang berpengaruh besar dalam internalisasi budaya Islami pada anak adalah lingkungan keluarga. Adapun model internalisasi yang hendak digagas berupa: (1) tujuan internalisasi budaya Islami, yaitu: anak menjadi hamba Allah yang memiliki aqidah yang lurus dan berkepribadian rahmat bagi segenap alam; (2) program internalisasi budaya Islami (modelling, instruksi, argumentasi, pemberian hikmah, dan berbuatan yang terus-menerus dalam bentuk amal shaleh); dan (3) Evaluasi, dengan melakukan refleksi pada setiap proses dan hasilnya.Kata Kunci: Model, Internaslisasi, Budaya Islami, dan Lingkungan Keluarga