MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PESANTREN (Studi Kasus Madrasah Aliyah Al – Hamid Jakarta)

Abstract

Kurang optimalnya pendidikan formal (sekolah) dalam membentuk karakter atau kepribadian anak didiknya yang sesuai dengan norma agama dan nilai luhur budaya bangsa disebabkan karena sebagian besar sekolah memberikan porsi yang   tidak seimbang antara kognitif dan afektif. Sisi pengetahuan (kogntif) lebih dominan dibanding sisi afektif yaitu perilaku dan atau budi pekerti. Persoalan ini bisa diatasi dengan mengadopsi pendidikan pondok pesantren yang secara apik memadukan sisi kognitif santri dengan sisi afektifnya. Sehingga perpaduan tersebut diharapkan bisa membentuk karakter/kepribadian anak didik yang lebih baik. Dengan keberadaan di lingkungan tesebut MA Al Hamid memiliki kelebihan tersendiri karena siswa didiknya tidak hanya diberi pelajaran di ruang sekolah tapi di luar jam sekolah mendapatkan materi di pondok pesantren. Kelebihan lainnya, materi lokal di Madrasah Aliyah Al Hamid diisi dengan materi-materi yang diberikan di pondok pesantren.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Manajemen Pengembangan Kurikulum MA Al Hamid meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pertama, Perencanaan kurikulum disusun dengan mempertimbangkan kurikulum pesantren sebagai 1) penguat kurikulum madrasah 2) sebagai kurikulum yang mampu membekali karakter pada siswa  3) sebagai kurikulum pencipta keunggulan-keunggulan tertentu. Kedua, Pelaksanaan pengembangan kurikulum dilakukan dengan malaksanakan beberapa hal, yaitu 1) Studi banding, 2) silaturahmi ilmiyah, 3) trial and error program, 4) pembentukan tim perumus, 5) terbuka menerima kritik dan saran, dan 6) evaluasi akhir semester. Ketiga, Evaluasi pengembangan kurikulum madrasah berbasis pesantren terhadap pembentukan karakter siswa bisa dilihat dari perubahan sikap dan perilaku siswa.