PREFERENSI MASYARAKAT PEDESAAN TERHADAP PRODUK KEUANGAN SYARIAH

Abstract

  Industri keuangan syariah telah merambah wilayah pedesaan. Melalui perkembangan koperasi syariah yang sebelumnya dikenal dengan baitul maal wa at-tamwi (BMT) masyarakat pedesaan bisa menikmati layanan dan produk keuangan berbasis syariah. Artikel ini ditulis untuk mendeskripsikan bagaiamana preferensi masyarakat pedesaan terhadap produk keuangan syariah dan faktor-faktor apa saja yang menentukan kekuatan preferensi masyarakat terhadap produk keuangan syariah. Untuk mengeksplorasi dan mendeskripsikan hal tersebut penelitian disusun dengan pendekatan kualitatif melalui pengamatan terhadap realita aktivitas di beberapa BMT serta melalui wawancara mendalam terhadap masyarakat yang merupakan anggota BMT dan melakukan transaksi dengan BMT dalam beragam akad. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat preferensi masyarakat pedesaan terhadap produk keuangan syariah masing sangat rendah yaitu hanya mencapai angka 30 persen. Adapun factor rendahnya preferensi tersebut mayoritas disebabkan oleh minimnya pengetahuan mereka terhadap industry keuangan syariah, sehingga muncul asumsi bahwa tidak ada perbedaan antara produk keuangan syariah dan produk keuangan konvensional. Berdasarkan temuan di atas, maka implikasi penelitian ini diharapkan berdampak pada lebih masifnya program literasi dan inklusi produk keuangan syariah oleh seluruh stake holder, baik perbankan, koperasi syariah, lembaga pendidikan, serta para akademisi.