MODERASI BERAGAMA DALAM AGAMA KONGHUCHU
Abstract
Mutual respect and mutual respect is an attitude that must be owned by everyone to realize a tolerance. Tolerance is the most important aspect of social life. Where in social life of course everyone wants a safe, peaceful, and peaceful life. In terms of the teachings of religious moderation, it is not only belonging to one particular religion, but various religions and even world civilizations also have things like that. This study concludes that religious moderation is necessary, especially now that religious moderation aims to create a generation that is moderate and not easily influenced by radical ideas spread from cyberspace. As in Confucianism, this ethnic Chinese religion also upholds a sense of tolerance. This is done on the grounds that differences are certain things and differences should not be to divide but to complement each other.AbstrakSaling menghargai dan saling menghormati adalah suatu sikap yang harus dimiliki oleh setiap orang untuk terwujudnya suatu toleransi. Toleransi merupakan aspek terpenting dalam hidup bermasyarakat. Dimana dalam hidup bermasyarakat tentu semua orang menginginkan hidup yang aman, tentram, dan damai. Dalam hal ajaran moderasi agama bukanlah hanya kepunyaan satu agama tertentu saja, melainkan berbagai agama bahkan peradaban dunia juga mempunyai hal seperti itu. Penelitian ini menyimpulkan bahwa moderasi beragama sangat diperlukan apalagi saat ini moderasi beragama bertujuan agar mencetak generasi yang moderat dan tidak gampang terpengaruh oleh paham-paham radikal yang disebarkan dari dunia maya. Seperti halnya didalam agama Khonghucu, agama etnis Tionghoa ini juga menjunjung tinggi rasa toleransi. Hal tersebut dilakukan dengan alasan bahwa perbedaan merupakan hal yang pasti adanya dan perbedaan seharusnya tidak untuk memecah belah melainkan untuk saling melengkapi