GAYA HIDUP MINIMALIS SEBAGAI PENGAMALAN ILMU ESKATOLOGI DALAM MENGINGAT HARI AKHIR DAN AKHIRAT
Abstract
Eschatology is part of theology that discusses the last days, in Islamic teachings eschatology is closely related to the faith of a Muslim in the last days. And for a Muslim faith must be in line with the existence of evidence in the form of practice in everyday life that reflects an eschatology or faith in the last days. The practice of a science is very important because it will provide many benefits and significant developments for human life. Actually, there are many ways to practice and imply faith in the hereafter and eschatology, one of which is living a minimalist life. Then how can a minimalist life be said to be a practice of eschatology in remembering the last days or the afterlife. In this article, we will discuss this matter using qualitative research methods, in the form of literature review and literature study. The results of this study show that minimalist living can be used as the practice of eschatology in remembering the afterlife, because minimalist life is basically similar to qanaah and zuhud life, both of which focus on the afterlife. It also turns out that a minimalist life has been recommended from the beginning in Islamic teachings, namely living as simply as possible and not exaggerating in pursuing the world, and increasing practices to improve the quality of the afterlife.AbstrakIlmu eskatologi merupakan bagian dari ilmu teologi yang membahas mengenai hari akhir, pada ajaran Islam ilmu eskatologi erat kaitannya dengan keimanan seorang muslim kepada hari akhir. Dan bagi seorang muslim keimanan itu harus sejalan dengan adanya pembuktian berupa pengamalan dalam kehidupan sehari-hari yang mencerminkan suatu ilmu eskatologi atau keimanan pada hari akhir. Pengamalan suatu ilmu sangat penting karena akan memberi manfaat yang banyak dan perkembangan yang signifikan bagi kehidupan manusia. Sebenarnya banyak cara dalam mengamalkan dan mengimplikasikan iman kepada hari akhir dan ilmu eskatologi, salah satu diantaranya adalah hidup minimalis. Lalu bagaimana bisa hidup minimalis dikatakan sebagai sebuah pengamalan ilmu eskatologi dalam mengingat hari akhir ataupun alam akhirat. Pada artikel ini akan dibahas mengenai hal tersebut dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, berupa kajian pustaka dan studi literatur. Hasil dari penelitian ini ternyata hidup minimalis bisa digunakan sebagai pengamalan ilmu eskatologi dalam mengingat akhirat, karena hidup minimalis pada dasarnya mirip dengan qanaah dan hidup zuhud, dimana sama-sama memfokuskan diri untuk kehidupan akhirat. Juga ternyata hidup minimalis memang sudah dianjurkan dari dahulu pada ajaran islam, yaitu hidup sesederhana mungkin dan tidak berlebih-lebihan dalam mengejar dunia, serta memperbanyak amalan untuk meningkatkan kualitas kehidupan akhirat.