Kontekstualisasi Kriteria Fakir Miskin dalam Pandangan Mazhab Syafi’i di Indonesia
Abstract
Kriteria kemiskinan yang dibuat Badan Pusat Statistik (BPS) dengan fakir miskin dalam kitab-kitab klasik, khususnya mazhab Syafi'i, tidak ada relevansinya. Setidaknya ada dua pertanyaan dalam tinjauan pustaka ini. (1) Bagaimana nalar mazhab Syafi'i dalam menentukan kategori fakir miskin? (2) Bagaimana kontekstualisasi fakir miskin mazhab Syafi'i di Indonesia? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemikiran nalar mazhab Syafi'i dalam menentukan kriteria fakir miskin dan kontekstualisasinya di Negara Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Sumber data terdiri dari buku, buku, dan lain-lain. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa. (1) Madzhab Syafi'i dalam menentukan kriteria miskin didasarkan pada 'urf yang berlaku di tengah-tengah masyarakat'. (2) Rumusan fakir miskin mazhab Syafi'i tidak sesuai dengan rumusan fakir miskin yang dibuat oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Oleh karena itu, Badan Pusat Statistik harus memperbaharui kriteria kemiskinan berdasarkan upah minimum rakyat (UMR).