Kontrol Pola Asuh dalam Mengembangkan Kemampuan Literasi Dasar Anak Autis di Kota Tuban

Abstract

A good parenting pattern is one where there is synergy between parenting, the environment and the school. How to control parenting in developing basic literacy (speaking, listening, reading, writing, and counting) autistic children is the main problem that will be answered in this study. The type of research used is qualitative-phenomenological research using purposive sampling technique for sampling. There are different types of parenting between parents, family, environment and schools for the care of autistic children. The ability to listen and speak is more influenced by parenting patterns of parents and family while at home, while the ability to read, write, and count is mostly obtained from parenting at school. In addition, parenting control is also influenced by education and knowledge of parents or people who take care of the children. Through the experience and knowledge gained from his educational history, it can influence the way of thinking, behaving, and behaving. Likewise knowledge, raising children is not enough with the instinct of love, but good knowledge and skills are needed. [Pola asuh yang baik adalah yang terdapat sinergitas antara pola asuh orang tua, lingkungan dan sekolah. Bagaimana kontrol pola asuh dalam mengembangkan literasi dasar (berbicara, mendengar, membaca, menulis, dan berhitung) anak autis menjadi pokok permasalahan yang akan dijawab dalam penelitian ini. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif-fenomenologis dengan menggunakan teknik purposive sampling untuk pengambilan sampel. Terdapat jenis pola asuh yang berbeda antara orangtua, keluarga, lingkungan dan sekolah terhadap pengasuhan anak autis. Adapun kemampuan mendengarkan dan berbicara cenderung dipengaruhi oleh pola asuh orang tua dan keluarga selama di rumah, sedangkan kemampuan dalam membaca, menulis, dan berhitung banyak diperoleh dari pola asuh saat di sekolah. Selain itu kontrol pola asuh juga dipengaruhi oleh pendidikan dan pengetahuan orangtua atau orang yang turut serta mengasuh anak. Melalui pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari riwayat pendidikannya, dapat mempengaruhi cara berpikir, bersikap, dan berperilaku. Begitu juga pengetahuan, membesarkan anak tidak cukup dengan naluri kasih sayang saja, namun diperlukan pengetahuan dan ketrampilan yang baik]