Ekofeminisme: Konstruksi Sosial Budaya Perilaku Perempuan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
Abstract
Budaya patriarki menjadi akar dari tejadinya opresi terhadap perempuan dan alam. Budaya patriarki memiliki andil besar dalam pembentukan perilaku perempuan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan presisi analisis tentang bagaimana konstruksi sosial budaya terhadap perilaku perempuan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku perempuan dalam pengelolaan lingkungan hidup di pulau Bontosua merupakan hasil dari konstruksi sosial yang melalui tiga dimensi yaitu eksternalisasi merupakan aktivitas yang dilakukan perempuan dalam pengelolaan alam seperti membuang sampah di laut, membakar sampah plastik, menggunakan ulang botol plastik bekas, menanam pohon, mengurangi penggunanaan produk tidak ramah lingkungan. Obyektivasi merupakan proses perempuan mulai memperhatikan feedback dari aktivitas eksternalnya misalnya membuang sampah ke laut bukanlah sesuatu yang salah karena mereka tidak mendapatkan dampak langsung dari aktivitasnya tersebut. Internalisasi yaitu perempuan mulai menerima, mengendapkan serta mengulang-ulang perilakunya dalam pengelolaan lingkungan hidup. Dari analisis sosiologis tersebut, terlihat bahwa perilaku perempuan dalam pengelolaan lingkungan di pulau Bontosua cenderung tidak proaktif dikarenakan proses konstruksi sosialnya yang memang kurang memperhatikan isu lingkungan.