Karakter Warga Kerajaan Allah Berdasarkan Ucapan Bahagia Dalam Injil Matius 5:3-12
Abstract
Kerajaan Allah merupakan tema sentral dari pengajaran Yesus. Banyak upaya untuk memahami sifat Kerajaan Allah telah dilakukan dengan hasil yang sangat bervariasi. Artikel ini akan menjadi upaya lain untuk memahami apa yang dimaksudkan oleh Yesus tentang Kerajaan Allah. Secara khusus artikel ini akan menganalisis perumpamaan-perumpamaan di Matius 13, sebagai metode Yesus yang sederhana untuk mengungkapkan gagasan tentang Kerajaan Allah. Untuk tercapainya kajian tersebut, peneliti menggunakan metode literer atau tinjauan pustaka dengan pendekatan deskriptif dan analitis. Hasil penelitian ini menemukan bahwa Kerajaan Allah mencapai pertumbuhan dan keberhasilan yang luar biasa, namun bekerja dengan cara-cara yang tidak spektakuler. Kerajaan Allah memiliki nilai yang luar biasa, namun ada harga yang harus dibayar. Kerajaan Allah mendatangkan sambutan yang penuh sukacita sekaligus oposisi yang sengit. Kerajaan Allah ada pada masa kini dan penghakiman di masa depan. Kerajaan itu berkelanjutan dengan "yang lama," namun mengarahkan kembali lintasannya dengan cara-cara yang baru. Dan Kerajaan Allah menuntut kesetiaan kepada kitab suci Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama, dan mengajarkannya kepada orang lain secara akurat, sebagaimana ditekankan oleh Yesus sebagai dasar bagi setiap ahli Taurat yang dimuridkan