Bentuk, Makna, dan Fungsi Sastra Lisan Pujian di Kelurahan Bugul Lor Kota Pasuruan
Abstract
Kajian pada penelitian ini adalah bentuk, makna, dan fungsi sastra lisan pujan yang dilantunkan setelah adzan dan sebelum melaksanakan salat. Tujuan penelitian yang berjudul “Bentuk, Makna, dan Fungsi Sastra Lisan Pujian di Kelurahan Bugul Lor Kota Pasuruan” mendeskripsikan bentuk, makna, dan fungsi sastra lisan pujian di Kelurahan Bugul Lor Kota Pasuruan. Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan tentang bentuk, makna, dan fungsi pujian sebelum salat, tentang kebudayaan, serta melestarikan kebudayaan dan tradisi. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Data penelitian adalah data tertulis berupa lirik syair pujian. Sumber data penelitian berupa lirik syair yang dilantunkan di masjid dan musala Kelurahan Bugul Lor Kota Pasuruan. Pengumpulan dilakukan dengan cara simak dan catat. Hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa sastra lisan pujan berbentuk syair yang terdiri dari 2 hingga 4 bait yang terdiri dari 4 baris, dalam 1 baris terdiri dari 8 hingga 16 suku kata. Tidak semua syair bersajak a-a-a-a, ada beberapa bait yang sajak nya bebas, atau sajaknya seperti pantun (a-b-a-b). Semua barisnya mengandung isi. Makna pujian terdiri dari makna semantik dan semiotik. fungsi sastra lisan pujian antara lain sebagai angan-angan kolektif, serta memiliki fungsi pendidikan.