EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK MANAJEMEN WAKTU UNTUK MENURUNKAN PERILAKU TERLAMBATSISWA SMK PAWYATAN DAHA 2 KEDIRI
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa ditemukan masalah tentang tingginya perilaku terlambat siswa, di SMK Pawiyatan Daha 2 Kediri diantaranya, hal ini disebabkan: 1) jarak rumah yang jauh membuat siswa malas untuk berangkat sehingga waktu yang dibutuhkan lama untuk perjalanan, 2) begadang tengah malam karena menonton acara televisi, 3) sibuk memainkan handphone sebelum berangkat ke sekolah, 4) tidak ada kendaraan sehingga mengharuskan mereka untuk menunggu naik kendaraan umum. Permasalahan penelitian ini adalah: Apakah bimbingan kelompok dengan teknik manajemen waktu efektif untuk menurunkan perilaku terlambat siswa SMK Pawiyatan Daha 2 Kediri? sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya efektivitas bimbingan kelompok dengan teknik manajemen waktu untuk menurunkan perilaku terlambat siswa SMK Pawiyatan Daha 2 Kediri. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan teknik eksperimen one-group pretest-posttest. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Pawiyatan Daha 2 Kediri yang berjumlah 190 siswa. Sampel penelitian didapatkan sejumlah 30 siswa, dalam menetapkan sampel peneliti menggunakan teknik random sampling. Instrumen yang digunakan berupa angket perilaku terlambat siswa yang berjumlah 30 butir soal dengan skala pengukuran sikap. Analisis data untuk mengetahui pengaruh antara variabel menggunakan uji-t. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah bimbingan kelompok dengan teknik menejemen waktu efektif untuk menurunkan perilaku terlambat siswa SMK Pawiyatan Daha 2 Kediri tahun pelajaran 2018/2019. Hal ini dibuktikan dari hasil penghitungan t hitung > t atau 8,14 > 2,04. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan saran bagi konselor atau guru bimbingan konseling di sekolah hendaknya meningkatkan layanan BK dan sering mengadakan sosialisasi tentang akibat dari permasalahan perilaku terlambat sekolah selanjutnya saran bagi sekolah mampu bersamasama menjaga kedisiplinan dan memberikan teguran bagi siswa yang melakukan perilaku terlambat. Saran bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat membahas variabel serupa dengan cakupan yang lebih luas misalnya memperluas kriteria jumlah subyek dan kategori siswa pada siswa SMK.