FAKTOR PENGHAMBAT ADAPTASI MAHASISWA RANTAU DI KOTA PALU

Abstract

Kota Palu sebagai ibu kota sekaligus merupakan pusat pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah. Mahasiswa yang menuntut ilmu di Kota Palu, berasal dari berbagai daerah. Asal mahasiswa tersebut diantaranya adalah mahasiswa Hindu yang berasal dari Kabupaten Parigi Moutong. Namun, hidup merantau jauh dari orang tua menyebabkan mahasiswa Hindu harus menyesuaikan diri terhadap lingkungan tempat tinggalnya yang baru. Secara umum, kehidupan sosial di daerah asal mahasiswa Hindu adalah homogen. Sementara ketika merantau di Kota Palu, Mahasiswa Hindu harus berinteraksi dengan masyarakat heterogen dari berbagai aspek seperti suku, agama, ras dan latar belakang lainnya. Persoalan biaya hidup dan biaya kuliah, juga kerap menjadi hambatan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) bagaimanakah faktor penghambat adaptasi mahasiswa Hindu rantau asal Parigi Moutong di Kota Palu?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penghambat mahasiswa rantau di Kota Palu. Teori yang digunakan dalam membedah dua rumusan masalah tersebut adalah Teori Hierarki Kebutuhan Maslow. Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1) faktor penghambat yang dihadapi mahasiswa Hindu asal Parigi Moutong di Kota Palu meliputi biaya, jauh dari orang tua, interaksi dengan masyarakat atau relasi, tempat tinggal, menikah saat masih menempuh studi, cuti kuliah, kurangnya waktu istirahat, dan tugas akhir yang tertunda.