PERSEPSI MASYARAKAT HINDU TERHADAP UPACARA MENEK KELIH

Abstract

Upacara menek kelih merupakan ungkapan rasa syukur orang tua, memohon keselamatan kehadapan Sang Hyang Semara Ratih agar diberikan jalan yang baik dan benar. Upacara menek kelih wajib dilaksanakan agar mejadi anak yang suputra. Sebagian masyarakat Hindu khususnya di Desa Tovalo tidak melaksanakan upacara menek kelih. Rumusan masalah:(1) Bagaimana Persepsi Masyarakat Hindu Terhadap Upacara Menek kelih?(2) Apa Faktor Penyebab Masyarakat Hindu Tidak Melaksanakan Upacara Menek kelih?. Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Teori digunakan, teori persepsi dan teori perubahan sosial. Metode pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi dan study kepustakaan. Teknik analisis data, reduksi data, penyajian data, kesimpulan. Penentuan informan secara Purposive Sampling. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil, Persepsi Masyarakat Hindu Terhadap Upacara Menek kelih:(1) Ucapan terima kasih kepada Ida Sang Hyang Widhi,(2) sebagai pembersihan,(3) Melepas masa kanak-kanak,(4) Ungkapan rasa syukur orang tua, (5) Perubahan tingkah laku. Persepsi tidak melaksanakan:(1) Kurang memahami pentingnya upacara menek kelih,(2) tidak perlu dilaksanakan secara terpisah. Faktor Tidak Melaksanakan:(1) Masyarakat tidak melaksanakan karena  keluarga,(2) Masyarakat tidak melaksanakan karena faktor ekonomi,(3) kurangnya pembinaan  tokoh umat kepada masyarakat Hindu.