Kegiatan ini berangkat dari  fenomena persaingan laten antar kelompok  internal Umat Islam. Upaya untuk melakukan konsolidasi kelompok dilakukan dengan media seni , yangselama ini menjadi wahana mengadu kekuatan pengaruh. Pelatihan Bersama sebagai solusi umtuk merekat kan hubungan dan interaksi sosial yang lebih inten dan terstruktur, untuk memulihkan disintegrasi yang selama ini terjadi karea pengaruh dominasi kelompok. Dengan metode ini  interaksi yang harmonis diyakini sebagai media yang tepat. Membangun komuniasi yang seimbang dan setara antar kelompok  sebagai solusi memecahkan kebuntuan  hubungan sosial. Konflik yang terjadi ada di ruang Personal yang kemudian mempengaruhi hubungan kelompok.  Kekayaan kearifan lokal yang berbentuk norma sosial dan tata krama  yang berakar dari nilai Islam dan tradisi dijadikan basik untuk Integrasi sosial. Dengan memberdayakan nilai lokalitas , maka setiap anggauta merasa wajib kembali kepada tata krama dan nilai untuk memperkuat persaudaraan dan memperkecil perbedaan.  Silaturrahmi harus selalu dijaga , bukan hanya untuk melestarikan kelompok saja , tetapi juga untuk melesyarikan masyarakat secara umum. Kerukunan adalah menjadi kebutuhan setiap anggauta, oleh karena itu upaya untuk memperkuat Silaturrahmi dan komunikasi adalah didukung oleh setiap anggauta.  Metode partisipan action Research ( PAR ) sebagai pendekatan yang tepat untuk dapat mencari informasi data dan masalah sekaligus meenmukan solusi yang dianggap tepat untuk melakukan reintegrasi soaial antar kelompok, dalam rangka membentuk harmoni soaial .