Eksistensi Agama Dalam Politik PKB Di Kabupaten Nganjuk
Abstract
Runtuhnya Uni Soviet pada awal 1990-an menandai hancurnya blok komunis dan berakhirnya era perang dingin. Dari konteks wacana-wacana besar tentang ideologi, komunis sudah dianggap tidak lagi relevan. Francis menyebut fenomena "the end of history", yaitu fenomena pengerucutan pada ideologi kapitalisme dan liberalisme. Kemudian menggelembunglah wacana globalisasi, seolah sebagai kelanjutan atau konsekuensi semata dari kegemilangan kapitalisme dan liberalisme. Namun, di abad ke-21 ini, dengan intensitas yang berbeda dengan abad ke-20, faktor agama mulai marak diperhitungkan kembali dalam khazanah politik global(The Economist (edisi 3-9 November 2007) misalnya, mencoba menggarisbawahi "kesimpulan" tersebut. Faktor agama tidak dapat dipandang lagi sebelah mata. Kebangkitan partai Islam di republik sekuler Turki hingga kekuatan nasionalis Hindu dalam pemilu India yang akan datang. Terdapat pula kecenderungan bahwa China mungkin saja menjadi negara Kristen terbesar sedunia, tetapi mungkin pula berpenduduk Islam terbesar pula. Boleh jadi, hari-hari ini kita tengah berada dalam proses kebangkitan agama-agama di pentas politik global. Sebagaimana sudah diramalkan Samuel P Huntington, Islam akan tampil sebagai faktor dominan di dalam "mengimbangi" wacana ideologi Barat, sepeninggal komunisme. Indonesia adalah bagian darifenomena dunia secara global. Juga mengalami fenomena baru, di mana Agama Islam menjadi salah satu penggerak lahirnya partai, sebagai tanda semakin kokohnya pilar demokrasi, partai merupakan salah ciri pilar demokrasi tersebut. Fenomena era reformasi, semakin memperkuat afiliasi sosial kepartaian kepada agama yang ada di Indonesia, terutama agama Islam yang memiliki penganut secara mayoritas. Salah satu partai yang berafiliasi ke Islam terutama ke ormas keagamaan terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama (NU). Penelitian ini dilakukan, untuk menjawab terkait posisi agama yang menjadi penyulut motivasi masyarakat Islam untuk mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Secara khusus penelitian ini akan menjawab ; (1) Bagaimana peran dan fungsi agama dalam politik global ; (2) Bagaimana implementasi nilai agama Islam sebagai dasar utama dalam perpolitikan global bagi PKB di Kabupaten Nganjuk ; (3) Mengapa eksistensi nilai-nilai Islam sebagai dasar dan landasan utama dalam Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Kabupaten Nganjuk. Sedangkan metode yang kami gunakan adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif, dengan pendekatan studi kasus. Implementasi nilai agama Islam sebagai dasar utama dalam perpolitikan global bagi PKB di Kabupaten Nganjuk adalah realistis historis. Kelahirannya dibidani oleh NU. Eksistensi nilai-nilai Islam sebagai dasar dan landasan utama PKB di Kabupaten Nganjuk. Berdasarkan PBNU, berpedoman pada aqidah ASWAJA, selalu aspiratif terhadap prinsip Bhineka Tunggal Ika dan NKRI Harga Mati. Islam sebagai dasar dan menjadi landasan utama dalam Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Kabupaten Nganjuk. Peran dan fungsi agama dalam politik global saat ini, adalah kolaboratif dan bahkan simbiosis mutualistis.