Teologi dan Mistisisme Pada Masa Dinasti Abbasiyah

Abstract

Permasalahan teologi dan mistisisme membawa peradaban yang berbeda, akan tetapi dibalik perkembangan peradaban tersebut tidak terlepaskan dari konflik internal umat Islam, terutama pada masa Bani Abbasiyah demi memperkokoh kekuasaan khalifah pada saat itu. Konflik terjadi sebenarnya sangat dilatar belakangi oleh unsur politik karena sistem politik pada Abbasiyah sangat berbeda dengan masa-masa yang sebelumnya. Dengan latarbelakang politik itu para penguasa berambisi untuk menerapkan kekuasaannya dengan jalan teologi yang mengakibatkan terjadi berbagai macam politik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif historis yang bersifat studi pustaka (library research) dengan menggunakan sumber data berupa  buku-buku referensi dan artikel-artikel jurnal ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teologi dan mistisisme menjadi sudut pandang lain atas kemajuan yang para khalifah Abbasiyah capai. Kemajuan Dinasti Abbasiyah didukung juga karena berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada sisi lain teologi dan mistisisme juga digunakan sebagai tongkat penyangga yang kokoh bagi khalifah. Pengaruh pemikiran diluar Islam sangat mempengruhi arah pemikiran umat Islam di Era Abbasiyah. Dampak dari hal tersebut ajaran Islam tidak semurni yang diterapkan pada masa rasulallah, sahabat dan tabi’in. Akibatnya pertikaian demi pertikaian semakin ketat. Terutama dalam mistisisme menjadi perdebatan yang sangat heboh, dampak dari itu hal tersebut para sufi kehilangan nyawanya demi memperkokoh ajarannya.