DIALOG ANTARA ISLAM DAN YUNANI MASA DINASTI UMAYYAH-DINASTI ABBASIYAH

Abstract

Masa Dinasti Abbasiyah mempunyai sistem kebijakan pemerintah yang berbeda dengan masa Dinasti Umayyah. Perbedaan itu terletak pada prinsip arabisasi yang dilakukan Dinasti Umayyah. Dearabisasi menjadi karakteristik Dinasti Abbasiyah menjadikan banyak perubahan dalam sistem pemerintahan. Kebangkitan Dinasti Abbasiyah tidak bisa lepas dari pengaruh asing seperti Indo-Persia, suriah maupun Yunani. Kemenangan Islam atas Bizantium pada masa al Mahdi dan Harun al Rasyid yang melatarbelakangi kebangkitan peradaban Islam periode itu. Kebangkitan Islam terlihat dari adanya kontak dialog antara Islam dan Yunani baik berupa intelektual maupun budaya. Penelitian ini menekankan pada bentuk-bentuk dialog Islam dan Yunani serta hasil dari dialog antar keduanya. Periode Dinasti Umayyah dengan sistem monarchi lebih mengedepankan perluasan wilayah Islam, sedangkan Dinasti Abbasiyah terkenal akan the golden age dengan ciri khas kemajuan dibidang intelektual dan budaya. Peradaban Islam masa yang terbentuk tidak bisa dilepaskan dari pengaruh Yunani. Hal ini terlihat seperti karya-karya filsafat Aristoteles, neo-Platonis dan ilmu kedokteran karya Galen sudah menjamur dalam dunia Intelektual Islam saat itu. Penelitan ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan analisis diskriptif kualitatif. Jenis penelitian in merupakan penelitian sejarah dengan menggunakan sumber kepustakaan. Metode kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metodologi sejarah yaitu heuristik, verifikasi, intepretasi dan historiografi. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa proses dialog antara Islam periode Dinasti Abbasiyah dan Yunani merupakan kelanjutan dari hubungan pemerintahan Islam sebelumnya, yaitu Dinasti Umayyah. Proses dialog tersebut terlihat dari gerakan penerjemahan buku-buku Asing salah satunya dari keilmuan Yunani. Hasil dari kegiatan tersebut memberikan wajah baru dalam dunia intelektual Islam serta budaya masyarakat. Pengaruh Asing dalam dunia Islam bukan menjadi lemahnya dunia Islam akan tetapi menjadi corak baru dalam peradaban Islam. Kata kunci: dialog Islam dan Yunani, Gerakan penerjemahan,