PERKEMBANGAN USIA DEWASA : TUGAS DAN HAMBATAN PADA KORBAN KONFLIK PASCA DAMAI

Abstract

Manusia terus berkembang dan mengalami perubahan (change over time) ke arah yang positif, menjadi hamba Allah yang bertaqwa dan husnul khatimah di akhir kehidupan masing-masing. Namun berbeda dengan orang dewasa yang hidup dalam masa konflik yang penuh dengan tekanan psikis dan cenderung mengalami trauma yang berkepanjangan. Bagaimana perkembangan psikis mereka pasca konflik di Aceh pasca damai 15 Agustus 2005? Usia dewasa sangatlah menarik untuk dikaji, pertama karena memasuki usia paling panjang dalam tahapan kehidupan manusia, kedua, menjalani tugas-tugas perkembangan yang berat dan kompleks dengan berbagai dinamika permasalahan fisik dan psikis sebagai dampak dari perkembangan sebelumnya, ketiga, usia yang matang dalam menyelesaikan tantangan kehidupan, keempat, Bagaimana konsep Islam memandang usia dewasa. Tujuan dari artikel ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana setiap individu mampu menghadapi dan memasuki usia dewasa baik dewasa awal, madya dan akhir dengan baik. Mampu mempersiapkan fisik dan psikis yang sehat yang akan berdampak positif pada diri dan lingkungan. Metode penelitian dari artikel ini adalah kualitatif, menggunakan pendekatan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Artikel ini membahas konsep dari usia dewasa. Dari hasil penelitian menunjukkan meskipun usia dewasa pada korban konflik dapat tumbuh dan berkembang namun berbeda dengan usia dewasa lainnya, mereka kehilangan masa bermain, masa belajar, pada masa kanak-kanak, karena pada masa kanak-kanak mereka mengungsi ke desa lain dan hidup penuh kesulitan karena kehilangan orang yang mereka cintai pada tragedi pembunuhan masal (extrajudicial killing) tanggal 23 Juli 1999. Dampak kehilangan tahapan perkembangan masa kanak-kanak  mengalami gangguan psikis pada masa dewasa.