Bahasa dan Community Development: Pergeseran Penggunaan Bahasa Daerah Sebagai Dasar Pemberdayaan Masyarakat Dalam Ruang Pendidikan

Abstract

Artikel ini dimaksudkan untuk mengeksplorasi bagaimana siswa di MTsN 2 Labuhanbatu Selatan mempraktikkan bahasa sehari-harinya. Penggunaan bahasa sehari-hari dalam ruang pendidikan adalah modal dasar bagi program pengembangan masyarakat. Data dalam studi ini diperoleh dengan metode angket dan wawancara. Data memperlihatkan bahwa dalam keluarga dan sekolah siswa menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama dan Bahasa daerah sebagai bahasa kedua. Hasil studi menegaskan bahwa hal ini menyebabkan peran-peran tersebut digantikan oleh peran-peran informal. Sehingga siswa bisa berbahasa daerah namun dangkal akan pemahaman nilai yang terkandung dalam bahasa tersebut. Perlunya penguatan institusi kultural dan formal untuk mendorong promosi bahasa daerah dengan pendekatan multikultural demi keberlangsungan bahasa daerah. Sehingga dalam jangka panjang, eksistensi bahasa daerah tetap berkembang sebagai bekal awal pengembangan masyarakat.